.
...
Asparnas Jabar Khawatir Pariwisata Jabar Terdampak Atas Larangan Study Tour Oleh Gubernur Dedi Mulyadi
Kamis, 27 Februari 2025 | 21:06:00 WIB
NASIONAL
56 Kali
Penerbit : Redaksi 5
Laporan : M Nurdiansyah

Suaraharianpubiik.id[BANDUNG]– Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah mengeluarkan pernyataan tegas melalui akun media sosialnya terkait larangan kegiatan study tour di sekolah-sekolah di wilayahnya. Kebijakan ini diambil dengan tujuan untuk meringankan beban finansial bagi orang tua siswa. Namun, tindakan ini menuai beragam reaksi, terutama dari pelaku industri pariwisata yang khawatir akan dampaknya terhadap sektor ekonomi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah wisata. 

Dedi Mulyadi: “Sekolah Tidak Boleh Membebani Orang Tua” 

Dalam unggahan di media sosial, Dedi Mulyadi menekankan bahwa sekolah-sekolah tidak boleh lagi mengadakan study tour yang dapat memberatkan biaya orang tua siswa. "Sekolah tidak boleh lagi membebani orang tua dengan biaya study tour yang mahal. Fokus kita adalah pendidikan yang berkualitas tanpa memberatkan. Banyak orang tua yang mengeluh karena harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya untuk perjalanan wisata sekolah," ujarnya. 

Dedi juga mengungkapkan keprihatinan bahwa banyak sekolah yang menjadikan study tour sebagai ajang wisata, bukan bagian dari pembelajaran yang esensial, yang bisa mengalihkan fokus utama pendidikan. 

Asparnas Jabar: Pariwisata dan UMKM Bisa Terganggu 

Kebijakan ini langsung mendapatkan tanggapan dari Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Jawa Barat, R. Rosana Bartaji. Ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa pelarangan ini dapat berdampak negatif pada industri pariwisata di Jawa Barat. "Larangan study tour dapat menurunkan aktivitas pariwisata di Jawa Barat. Dampak ekonominya akan dirasakan langsung oleh masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata, termasuk UMKM," ungkap Rosana saat ditemui oleh jurnalis PortalNusa.id. 

Rosana menegaskan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu tulang punggung ekonomi daerah, dan jika sekolah tidak lagi melakukan study tour, hal ini dapat menurunkan kunjungan ke destinasi wisata dan berdampak pada pendapatan masyarakat setempat. 

Target 100 Juta Wisatawan Bisa Terancam 

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, sebelumnya menetapkan target 100 juta kunjungan wisatawan lokal dan 1 juta wisatawan asing. Kini banyak pihak yang mempertanyakan apakah target tersebut masih mungkin tercapai dengan adanya kebijakan ini. 

Data menunjukkan bahwa rombongan siswa dari kegiatan study tour selalu berkontribusi terhadap jumlah kunjungan wisatawan domestik. Jika larangan ini diterapkan sepenuhnya, jumlah kunjungan wisata kemungkinan akan mengalami penurunan yang signifikan. 

Di kalangan masyarakat, reaksi terhadap kebijakan ini beragam. Beberapa orang tua siswa menyambut baik keputusan Dedi Mulyadi, merasa tidak lagi terbebani dengan biaya study tour yang kadang mencapai jutaan rupiah. Sebaliknya, pelaku industri pariwisata merasa bahwa kebijakan ini harus dikaji lebih mendalam agar tidak merugikan banyak pihak. 

Dedi Mulyadi berencana untuk mempublikasikan surat edaran resmi mengenai larangan ini dalam waktu dekat dan mengindikasikan adanya sanksi bagi sekolah yang tetap melaksanakan study tour di luar kebijakan yang telah ditetapkan. 

Di sisi lain, Asparnas Jabar dan pelaku industri pariwisata berharap adanya dialog dengan pemerintah untuk mencari solusi terbaik. Mereka mengusulkan agar study tour tetap dapat dilaksanakan dengan pengawasan ketat dan biaya yang lebih terjangkau bagi orang tua siswa, atau hanya di lokasi-lokasi dalam wilayah Jawa Barat. 

"Kami berharap bisa beraudiensi dengan Kang DM selaku Gubernur Jabar, sehingga solusi alternatif yang saling menguntungkan bisa ditemukan," tutup ketua Asparnas Jabar dalam wawancara.

Bagikan :
Berita Terkait
Operasi Lilin 2024/2025: Jasa Raharja Turunkan 2.000 Personel Siaga, Nataru Aman dan Terkendali!

Operasi Lilin 2024/2025: Jasa Raharja Turunkan 2.000 Personel Siaga, Nataru Aman dan Terkendali!

Jumat, 27 Desember 2024 | 21:13:00 93 views

Operasi Lilin 2024/2025: Jasa Raharja Turunkan 2.000 Personel Siaga, Nataru Aman dan Terkendali!

Praktik Ilegal Pengisian BBM Solar di Jambi, Bukti Kebijakan Belum Tegas

Praktik Ilegal Pengisian BBM Solar di Jambi, Bukti Kebijakan Belum Tegas

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:37:00 104 views

Catatan Mahmud Marhaba

Rivan A. Purwantono Dirut Jasa Raharja Siap Amankan Mobilitas 110 Juta Pergerakan pada Natal dan Tahun Baru 2024/2025

Rivan A. Purwantono Dirut Jasa Raharja Siap Amankan Mobilitas 110 Juta Pergerakan pada Natal dan Tahun Baru 2024/2025

Rabu, 25 Desember 2024 | 16:54:00 80 views

Rivan A. Purwantono Dirut Jasa Raharja Siap Amankan Mobilitas 110 Juta Pergerakan pada Natal dan Tahun Baru 2024/2025

Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2024, Jasa Raharja Sampaikan Komitmen Dukung Upaya Strategis Seluruh Stakeholder

Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2024, Jasa Raharja Sampaikan Komitmen Dukung Upaya Strategis Seluruh Stakeholder

Minggu, 22 Desember 2024 | 12:42:00 96 views

Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2024, Jasa Raharja Sampaikan Komitmen Dukung Upaya Strategis Seluruh Stakeholder

KONI Jakarta Gelar Rakor, Menuju Persiapan Pelatda 2025

KONI Jakarta Gelar Rakor, Menuju Persiapan Pelatda 2025

Minggu, 22 Desember 2024 | 23:41:00 93 views

KONI Jakarta terus bergerak usai pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024, KONI bersama seluruh Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabang Olahraga (Cabor) menggelar konsolidasi